Minggu, 21 Maret 2010

CINTA TANDA KEHIDUPAN

Cinta adalah bahan dasar kehidupan sebuah kalbu manusia. Orang tidak punya cinta, kita lihat pada hakikatnya ia hanya menggenggam dunia dari kulit luarnya saja. Ia hidup ibarat sebuah mesin, tidak lebih dari pada itu. Bahkan jika kita telusuri ditengah-tengah belantara kemanusiaan ini secara umum, kita tidak mendapatkan siapa sebenarnya orang yang mencintai dengan cinta yang murni, dengan beragam obyek cinta dan tingkatan cinta mereka.
Di antara mereka ada yang mencintai ilmu. Ia menghabiskan seluruh hidupnya untuk ilmu. Diantara mereka ada juga yang menjadikan harta sebagai kekasih satu-satunya. Diantara mereka ada juga yang menjadikan kedudukan dan jabatan sebagai tujuan hidupnya dan cita-citanya yang tertinggi. Diantara mereka ada yang hanya mendapatkan cinta pada tatapan mata sahabat-sahabat karibnya dan wajah-wajah mereka yang ceria.
Lihatlah mereka, setiap orang yang mencintai akan menghampiri apa yang mereka cintai. Kita saksikan betapa mereka hampir-hampir tidak ada yang mereka pikirkan kecuali bagaimana caranya agar bertambah semakin dekat dengan kekasihnya dan bagaimana caranya untuk meraih keridhaannya. Bahkan, bisa-bisa cinta yang tadinya menjadi bahan dasar kehidupan kalbu manusia berubah fungsinya menjadi penyebab kalbu manusia semakin tersiksa dan sedih, ketika pihak yang dicintai berpaling dari yang mencintai.
Cinta yang paling agung dan sempurna adalah cinta yang abadi. Sebuah cinta disaat kita merasakan ketentraman dan kedamaian yang luar biasa pada setiap harinya. Sebab, pihak yang dicintai tidak pernah meninggalkan yang mencintai. Bahkan, Dia selalu memaafkan kita jika kita bersalah. Dia tetap bersabar, ketika kita berpaling dari-Nya. Dia tidak pernah bosan bersama kita, hingga kita sendiri merasa bosan. Tidakkah kita melihat adakah disana cinta yang lebih mulia dan agung dari cinta-Nya? Ya. Ia adalah bara cinta dari Zat Yang Maha Penyayang, Allah swt. Maha Suci asma-asma-Nya. Dialah yang memiliki asmaul husna dan sifat-sifat yang agung.
Dengan demikian cinta itu ada dua motivasi: keindahan dan keagungan. Dalam hal ini Allah swt adalah satu-satunya Zat yang mempunyai kesempurnaan mutlak. Dia Maha Indah dan menyukai keindahan. Bahkan Dialah refleksi dari semua keindahan. Dan keagungan semuanya hanya pada zat-Nya.
Seseorang yang mencintai selain Allah swt, hakikatnya hanyalah mencintai sebagian dari makna keindahan yang Allah swt ciptakan. Barang siapa yang mabuk pada sesuatu dari penampilan luarnya, berarti ia telah mabuk pada sebagian kecil ciptaan Allah swt di alam raya ini.
Sesungguhnya cinta kepada Allah swt adalah nikmat yang tiada bandingnya. Cinta kepada Allah swt adalah kebahagiaan yang tidak bisa ditukar dengan sesuatu apapun. Tidak akan ada yang dapat memaknainya kecuali mereka yang mencobanya. Tidak ada yang bisa merasakannya kecuali yang mengarunginya.

Referensi: Ajari Aku Cinta, Dr. Khalid Jamal

0 komentar:

Posting Komentar